Wow !!!,Ini Rahasianya, Lahan Eks Tambang Disulap Jadi Lahan Pertanian Produktif
11:48:00
POTRET PERTANIAN - Sektor tambang di Bumi Etam selama ini cukup menghantui pembangunan di sektor pertanian. Namun, berkat teknologi, lahan bekas tambang bisa dialihfungsikan menjadi ladang pertanian yang produktif.
Seperti di Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Di sana lahan bekas tambang yang cukup luas kini disulap menjadi lahan pertanian produktif .
“Dengan luasan 80 hektare, Loa Bahu mulai membangkitkan kembali sektor pertanian,” kata Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Balitbangtan, Kaltim, Muhammad Amin, kepada Agro Indonesia, Jumat ( 25/5/2018).
Dia mengatakan panen dari tanam perdana di akhir 2017 lalu memberikan hasil yang cukup memuaskan. Panen perdana varietas unggul baru (VUB) padi amfibi Inpago 5 mencapai produktivitas 6,13 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare. “Varietas adaptif dan bisa dikembangkan pada lahan eks tambang terutama di wilayah Loa Bahu,” tegasnya
Saat ini BPTP Balitbangtan Kaltim berupaya mengembalikan eksistensi sektor pertanian yang ada di Kalimantan Timur.
“Ini sangat penting karena sektor pertanian menjanjikan dan menjamin keberlangsungan hidup masyarakat,” kata Muhammad Amin yang dihubungi via telefon
VUB Inpago 5 merupakan varietas padi ampibi yang dapat ditanam di lahan basah dan kering. Cocok dikembangkan di lokasi yang spesifik seperti eks tambang.
Menurut Muhammad Amin, meyakinkan petani untuk memanfaatkan lahan bekas tambang yang terlantar selama 20 tahun bukanlah hal yang mudah. Namun, berkat sinergitas pemeritah pusat dan daerah serta stake holder terkait program Upaya Khusus (Upsus) padi jagung kedelai (Pajale) hal itu telah membuahkan hasil yang memuaskan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Loa Bahu, Asikin mengaku sangat bahagia melihat hamparan padi menguning di lahan yang selama ini terabaikan. “Bagaikan sebuah keajaiban setelah 20 tahun menjadi lahan tidur, akhirnya padi menguning kembali,” katanya.
Dia mengatakan varietas serta pola tanam jajar legowo telah terbukti menghasilkan panen yang cukup memuaskan.
Muhammad Amin mengatakan, BPTP siap melakukan pendampingan intensif mereproduktif lahan eks tambang agar bisa kembali produktif dan menghasilkan. Dengan menggunakan inovasi yang tepat dan spesifik lokasi, pihaknya optimis pengelolaan lahan eks tambang di Bumi Etam bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut, dia kesuksesan masa tanam (MT-1) periode Oktober Maret (OKMAR) 2017-2018 mampu mendorong peningkatan Indeks Pertanaman dari 100 menjadi 200 dan menambah luas areal pengembangan sawah di tahun ini.
Jamalzen
Seperti di Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur. Di sana lahan bekas tambang yang cukup luas kini disulap menjadi lahan pertanian produktif .
“Dengan luasan 80 hektare, Loa Bahu mulai membangkitkan kembali sektor pertanian,” kata Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Balitbangtan, Kaltim, Muhammad Amin, kepada Agro Indonesia, Jumat ( 25/5/2018).
Dia mengatakan panen dari tanam perdana di akhir 2017 lalu memberikan hasil yang cukup memuaskan. Panen perdana varietas unggul baru (VUB) padi amfibi Inpago 5 mencapai produktivitas 6,13 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare. “Varietas adaptif dan bisa dikembangkan pada lahan eks tambang terutama di wilayah Loa Bahu,” tegasnya
Saat ini BPTP Balitbangtan Kaltim berupaya mengembalikan eksistensi sektor pertanian yang ada di Kalimantan Timur.
“Ini sangat penting karena sektor pertanian menjanjikan dan menjamin keberlangsungan hidup masyarakat,” kata Muhammad Amin yang dihubungi via telefon
VUB Inpago 5 merupakan varietas padi ampibi yang dapat ditanam di lahan basah dan kering. Cocok dikembangkan di lokasi yang spesifik seperti eks tambang.
Menurut Muhammad Amin, meyakinkan petani untuk memanfaatkan lahan bekas tambang yang terlantar selama 20 tahun bukanlah hal yang mudah. Namun, berkat sinergitas pemeritah pusat dan daerah serta stake holder terkait program Upaya Khusus (Upsus) padi jagung kedelai (Pajale) hal itu telah membuahkan hasil yang memuaskan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Suka Maju, Loa Bahu, Asikin mengaku sangat bahagia melihat hamparan padi menguning di lahan yang selama ini terabaikan. “Bagaikan sebuah keajaiban setelah 20 tahun menjadi lahan tidur, akhirnya padi menguning kembali,” katanya.
Dia mengatakan varietas serta pola tanam jajar legowo telah terbukti menghasilkan panen yang cukup memuaskan.
Muhammad Amin mengatakan, BPTP siap melakukan pendampingan intensif mereproduktif lahan eks tambang agar bisa kembali produktif dan menghasilkan. Dengan menggunakan inovasi yang tepat dan spesifik lokasi, pihaknya optimis pengelolaan lahan eks tambang di Bumi Etam bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut, dia kesuksesan masa tanam (MT-1) periode Oktober Maret (OKMAR) 2017-2018 mampu mendorong peningkatan Indeks Pertanaman dari 100 menjadi 200 dan menambah luas areal pengembangan sawah di tahun ini.
Jamalzen
0 Response to "Wow !!!,Ini Rahasianya, Lahan Eks Tambang Disulap Jadi Lahan Pertanian Produktif"
Post a Comment