-->

Hari Lahir Pancasila, Mentan Ajak Perangi Mafia Pangan

POTRET PERTANIAN - Peringatan Hari Lahirnya Pancasila menjadi momen untuk bersama-sama memerangi mafia pangan. Hal itu ditegaskan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat upacara peringatan Hari Lahir Pancalisa di Jakarta, Jumat (1/6/2018).

“Kementan harus bersih-bersih dan sikat habis mafia pangan,” katanya.

Mentan mengungkapkan soal dugaan adanya mafia panagan pada komoditas bawang putih. Di China, harga bawang putih hanya Rp5.600 per kilogram. Sementara harga bersih masuk ke Indonesia berkisar Rp8.000-Rp10.000 per kg. Namun diduga ada permainan sehingga di tingkat konsumen harga bawang putih sangat mahal mencapai Rp45.000- Rp50.000 per kg.

“Ini kalau setahun para mafia dapat menerima keuntungan sebesar Rp19 triliun. Keuntungan ini sangat fantastik dinikmati segelintir orang dan menyengsarakan jutaan rakyat,” tegasnya.

Menurut Amran, indikasi permainan diduga terjadi pada pelaksanaan wajib tanam. Hal tersebut, terkonfirmasi dari laporan staf Kementan yang berada di lapangan, disuap untuk meloloskan dari kewajiban tanam. Menurut Mentan uang gratifikasi dari importir yang menyogok staf Kementan langsung disetor dan dilaporkan ke KPK.

“Ini menyakiti petani dan konsumen. Rekomendasi nanti akan dialihkan kepada Badan Usaha Milik Daerah Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Perusda Sulawesi Selatan, , Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan lokal yang masuk ke dalam bisnis bawang putih,” ungkap Amran.

Amran menambahkan, perusahaan importir yang nakal sudah di blacklist dan tidak dapat bekerjasama dengan Kementan. Peluang selanjutnya akan diberikan kepada perusahaan lain untuk dapat berbisnis bawang putih dan bekerjasama dengan petani setempat.

“Tata kelola pangan diperbaiki dengan kebijakan baru. Perusahaan lokal wajib tanam dan bermitra dengan petani setempat. Pola kemitraan ini diyakini menguntungkan kedua belah pihak,” jelasnya.

Amran menambahkan, bagi 26 importir yang sudah mendapat izin impor 2018 akan terus dilakukan evaluasi. Apabila terbukti melakukan kartel, Kementan tidak akan segan-segan mem-blacklist beserta grup perusahaannya. Begitu juga bagi importir yang tidak melakukan wajib tanam akan di-blacklist.

Kementan mendukung penuh upaya penegak hukum dan memberikan apresiasi kepada jajaran Polri beserta satgas pangan. Kini lebih dari 497 kasus pangan diproses hukum.

Blacklist sendiri, diberlakukan bagi perusahaan yang bermasalah dengan hukum, impor tidak sesuai peruntukan, mempermainkan harga sehingga disparitas tinggi mencapai 500-1000 %, manipulasi wajib tanam, dan lainnya.

“Perusahaan importir yang pemiliknya telah ditetapkan tersangka langsung Kementan blacklist. Perusahaan dan kroninya kami tutup, tidak boleh bisnis di sektor pangan,” ungkapnya.

Amran gencar menggalakkan program swasembada bawang putih pada tahun 2021. Mengacu pada roadmap untuk swasembada membutuhkan produksi bawang putih 550.000 ton dengan areal tanam 80.000 hektare (ha).

Guna mencapai target swasembada telah dilakukan identifikasi potensi lahan sesuai agroekosistem luas 600.000 hektare. Hal tersebut, disediakan benih unggul, menggenjot luas tanam dan pengendalian importasi.

Hal tersebut, terus digerakkan untuk mampu membalikkan kondisi dimana Indonesia 96% konsumsi bawang putih yang dipenuhi dari impor dan pada tahun 2021 menjadi swasembada bawang putih. Perlu adanya luasan tanam dimana pada tahun 2017 hanya 2000 ha, maka tahun 2021 harus mencapai 80.000 ha.(*)

0 Response to "Hari Lahir Pancasila, Mentan Ajak Perangi Mafia Pangan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel